Landep (Barleria prionitis)

KATEGORI ARTIKEL: L

01/06/2019
Khasiat Landep (Barleria prionitis)
Beser Mani, Cacingan, Demam, Gusi Nyeri, Kencing Kurang Lancar, Kudis, Perut Busung Air, Reumatik, Sakit Perut, Sakit Pinggang, Spermatorea,
Kembang Landep

Nama ilmiah: Barleria prionitis
Klasifikasi lebih tinggi: Barleria
Tingkatan takson: Spesies
Keluarga: Acanthaceae
Sinonim : Prionitis hystrix, Miq.

Uraian :
Tumbuhan ini berasal dari Asia tropik dan Afrika Selatan. Di Indonesia ditemukan di daerah yang beriklim kering, tumbuh liar atau ditanam untuk pagar dari dataran rendah sampai 400 m dpl. Perdu, tinggi 1,5 – 2 m.

Batang berkayu, segi empat, berbuku- buku, berambut, berduri kuat yang terdapat pada ketiak-ketiak daun.
Daun. tunggal, daun muda berambut, letak berhadapan., panjang tangkai daun 4 – 8 mm.
Helai daun jorong sampai lanset atau bundar telur memanjang, ujung meruncing, pangkal meruncing menyempit sepanjang tangkai, tepi rata agak berombak, panjang 2 – 18 cm, lebar 2 – 6,5 cm, pertulangan menyirip, warnanya hijau.
Bunga tunggal, simetris dua sisi, di ketiak daun, mahkota bertaju lima, bentuk elips memanjang, warnanya kuning. Buah kotak, bulat telur, pipih, ujung agak lancip, keras, terbagi dua, warnanya hijau. Biji bulat telur, pipih, mengilap seperti beludu, warna cokelat. Perbanyakan dengan biji atau setek batang.

Nama Lokal :
Jarong, kembang landep (Sunda), landep (Jawa).; Bunga landak (Sumatera). landhep (Madura).; Katshare’ya, kurantak (India, Pakistan), Percufine flower (Inggris).;

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Rematik, sakit pinggang, demam, sakit perut, perut busung air, Kencing kurang lancar, kudis, gusi nyeri, cacingan,Beser mani (spermatorea).

BAGIAN YANG DIGUNAKAN :
Daun dan akar.

INDIKASI :
Daun berguna untuk pengobatan:
– rematik, sakit pinggang,
– demam,
– sakit perut, perut busung air,
– kencing kurang lancar, kudis, gusi nyeri, dan
– beser mani (spermatorea).

Akar berguna untuk mengatasi:
– cacingan.

CARA PEMAKAIAN :
Untuk minum: lihat contoh pemakaian. Untuk. pemakaian luar, daun segar secukupnya digiling halus untuk pengobatan rematik, nyeri punggung, panu, sakit kepala, dan sakit gigi. Akar untuk obat demam, luka, kurap. Air perasan akar untuk obat tetes pada radang telinga.

CONTOH PEMAKAIAN :
1. Luka :
Sebanyak 15 g akar landep dicuci bersih. Tambahkan 1/4 sendok teh kapur sirih. Tumbuk sampai lumat, kemudian tempelkan pada luka.

2. Kurap, panu :
Akar secukupnya digiling halus. Tambahkan air perasan 1 buah jeruk nipis, lalu diaduk merata sampai seperti bubur. Balurkan pada kurap, lalu dibalut. Ganti 2 kali sehari, sampai sembuh.

3. Rematik, sakit pinggang, sakit kepala :
Sebanyak 1 genggam daun landep segar dicuci lalu digiling halus.
Tambahkan air kapur sirih secukupnya sambil diaduk merata sampai menjadi seperti bubur kental. Balurkan ke bagian tubuh yang sakit.
Bila sakit kepala, balurkan di kening.

4. Sakit gigi :
Daun dikunyah dengan gigi yang sakit.

5. Gusi nyeri dan berdarah :
Daun landep segar dicuci lalu digiling halus. Air perasannya ditambahkan sedikit madu. Gunakan untuk memoles gusi yang sakit.

6. Demam, sakit perut, kencing sedikit :
Sebanyak 1 genggam daun landep segar dicuci lalu diseduh dengan 1 gelas air panas. Setelah dingin disaring, lalu diminum.

Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS :
Daun memiliki bau yang lemah, rasa agak kelat.

KANDUNGAN KIMIA :
Daun landep mengandung saponin, flavonoida, tanin, garam kalium, dan silikat Sedangkan akar mengandung saponin, flavonoida, dan polifenol.

Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian :
1. Rebusan daun landep dan daun kumis kucing yang diberikan pada tikus putih menunjukkan kenaikan pengeluaran air kencing secara bermakna. Antara rebusan daun landep konsenttasi 20%, 40%, dan rebusan daun kumis kucing konsentrasi 10%, 40% tidak menunjukkan perbedaan bermakna
(Trifena Fenny Gowinda, Fak. Farmasi Univ. Widya Mandala, 1992).

2. Lebih tinggi konsentrasi infus daun landep terhadap kelarutan batu ginjal kalsium dan kalium secara in vitro, bahan yang terlarut semakin banyak, kecuali kalsium, konsentrasi tertinggi 7,5%
(Sudarmono, Fak. Farmasi UGM, 1990).


Foto Credit:
Landep (Barleria-prionitis) /Wikipedia

Istilah yang Perlu Diketahui dalam Artikel ini

Beser Mani
Beser mani (spermathorrea) merupakan suatu kondisi dimana terjadi pengeluaran air mani yang terus terjadi tanpa adanya rangsangan seksual. Penyebab kondisi ini bisa dikarenakan : Terlalu sering masturbasi. Pengaruh alkohol.
Cacingan
Cacingan adalah penyakit akibat infeksi cacing parasit yang hidup di dalam usus manusia. Cacing yang tinggal di dalam usus tersebut akan bertahan hidup dengan menyerap sari-sari makanan yang masuk ke dalam usus.
Gusi Nyeri
Radang gusi atau gingivitis adalah peradangan pada gusi yang ditandai dengan memerahnya gusi di sekitar pangkal gigi. Gingivitis terjadi ketika sisa makanan di gigi dan gusi mengeras menjadi plak. Gingivitis harus segera ditangani untuk mencegah kerusakan gigi dan gusi.
Kencing Kurang Lancar
Kencing tidak tuntas merupakan kondisi ketika seseorang merasa ingin kencing lagi padahal ia baru saja buang air kecil. Hal ini karena masih ada urine yang tersisa di dalam kandung kemih. Kencing belum tuntas bisa disebabkan oleh berbagai hal dan perlu diobati sesuai penyebabnya.
Kudis
Scabies atau juga dikenal dengan kudis adalah salah satu masalah kulit yang menimbulkan rasa gatal. Kudis disebabkan oleh tungau atau mite bernama Sarcoptes scabiei. Tungau tersebut nantinya akan menggigit dan bersembunyi di balik kulit penderita kudis.
Perut Busung Air
Ascites atau asites adalah kondisi medis berupa menumpuknya cairan berlebih di dalam rongga perut (abdomen). Normalnya, cairan di dalam rongga perut tidak lebih dari 20 mililiter. Namun, pengidap asites akan memiliki cairan di dalam rongga perutnya melebihi 25 mililiter.
Reumatik
Rematik atau rheumatoid arthritis adalah penyakit yang ditandai dengan nyeri dan peradangan pada sendi. Kondisi ini merupakan penyakit autoimun, yakni kondisi ketika sistem imun pada tubuh seseorang menyerang sel-sel tubuhnya sendiri
Spermatorea
Spermatorrhea adalah kondisi kebocoran katup air mani. Kondisi tersebut disebabkan oleh ketidakmampuan saluran air mani untuk buka-tutup. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai hal. Mulai dari kelelahan fisik, gangguan psikis, frekuensi masturbasi yang terlalu sering, infeksi saluran kelamin, hingga gangguan pada saraf. Gejala Spermatorrhea umumnya ditandai dengan air mani yang menetes-netes.

DISCLAIMER:

By Google

Konten website ini berasal dari web iptek.net.id yang sudah tidak online lagi. Publikasi ulang dengan penyesuaian ditujukan untuk pelestarian ilmu pengetahuan.